Khamis, September 30, 2010

BAHAGIA MELIHAT KEBAHAGIAAN?

Bahagia dan kebahagiaan tidak akan terlihat oleh kita... kerana kedua-dua itu abstrak... Ukuran dan nilai bahagia itu juga tidak akan dapat diukur dengan tepat. Setiap orang pasti akan mempunyai piawaian sendiri mengenai bahagia itu sendiri..

Aku membaca daripada satu blog :
"Bahagia adalah pilihan, keputusan yang lahir dari hati setiap manusia. Dicari, diperjuangkan dan dinikmati dalam kehidupan kita. Arti kebahagiaan bagi setiap orang memang tak selalu sama karena kebahagiaan sering dipersepsikan sebagai ketercapaian atas sesuatu yang kita inginkan, kesuksesan atau kesempurnaan. Sejatinya, tidak ada kesempurnaan yang bisa membuat kita bahagia, tetapi kebahagian membuat hidup kita terasa sempurna. Setiap harapan dan kenyataan sebenarnya bisa membuat kita bahagia karena diri kitalah yang bisa menentukan, menjadi sumber, dan merasakan kebahagiaan itu. Apakah makna bahagia yang sesungguhnya? Bagaimanakah cara kita untuk bahagia?

Bahagia bisa dimaknai sebagai menyatunya berbagai-bagai perasaan positif sehingga menumbuhkan ketenteraman dan ketenangan hati, serta melahirkan kebermaknaan hidup. Kebahagiaan hakiki bukan sekadar mengejar mimpi, tapi memiliki mimpi bisa membuat kita teruja untuk bahagia. Kebahagiaan sejati tidak bersumber pada kesempurnaan material kerana materi hanya perantara dan sementara. Kebahagiaan itu terjadi jika kita benar-benar memahami hati, bersahabat dengan hati, mengikuti kata hati, dan menjadikannya energi untuk membuat keadaan dan kenyataan yang kita jalani lebih bererti. Kata hati tidak pernah mendustai, menuntun kita kepada kejujuran memahami, mengasah kepekaan untuk merasakan, memberi dan berbagi dengan orang lain, tanpa kepura-puraan dan tanpa ditutup-tutupi."

Aku telah memikirkan lama tentang tajuk bahagia ini... Memandangkan sukar untuk mengungkapkan bahagia sebenarnya bahagia dalam persektif umum... Maka aku kira biarlah aku menyentuh apa yang ada dalam perjalanan hidup aku ini... Hal ini akan lebih mudah aku bicarakan berbanding apabila melihat dan bercerita tentang bahagia dan kebahagiaan itu daripada pendapat dan pandangan orang lain waima jika seseorang amat rapat dan akrab dengan kita...

Aku beberapa hari ini berasakan ada sedikit 'kesakitan' dalam hati aku ini... Entah mengapa hati aku berasa sakit dengan beberapa hal dan mungkin berasa tidak selesa dan senang dengan beberapa situasi... bagaimana agaknya bahagia itu sebenarnya? Aku bertanya-tanya kepada diri aku sendiri... kenapa aku harus berasa sakit hati dengan sesuatu situasi... Kenapa aku harus berasa kurang senang dengan beberapa keadaan... Kenapa aku tidak selesa dengan beberapa pandangan dan tindakan orang lain.
Mungkinkah kerana aku bersangka-sangka bahawa mereka sengaja hendak menyukarkan aku dan mengganggu kesenangan aku ini... maka rasa bersangka-sangka itu menyebabkan aku berasa tersinggung dan sakit hati.

Sering pula aku berasa kenapa orang lain suka mencampuri urusan aku walaupun aku tidak mencampuri sebarang urusan mereka. Rasanya aku pernah mencatat tentang ini suatu masa lalu tetapi tidak pula dapat aku pastikan... Entah mengapalah adik-adik ini tidak boleh membiarkan aku bahagia dengan hidup aku ini... Aku tahu mereka lebih baik dari segi pelajaran dan pencapaian dalam hidup... tetapi usahlah urusan aku yang membuat aku rasa bertenang dan selesa ini kalian campuri... Kenapa???? Kuasa yang diamanahkan kepada kalian tidak cukupkah? Kenapa???? Orang lama seperti aku ini sudah tidak punyai perancangan dan idea yang baik dan bernas??? Sehingga kalian seperti "Tiada beban, batu digalas", "Kuah pula lebih dari sudunya" dan dengan segala "membuka pekung di dada". Aku tahu kerja aku... buat kerja kalian sendiri... selesai.. jika sudah selesai, bantulah orang yang perlukan bantuan.. Bukan dengan sengaja hendak buat kerja yang aku sedang buat dan mencadangkan kerja yang kalian pegang dan berasa susah itu ke bahu orang lain..

Janganlah menjadi "duri dalam daging", gunting dalam lipatan... Ilmu kalian tentu lebih mendidik kalian menjadi orang yang boleh baik. Tetapi aku setuju dengan pendapat seseorang bahawa, kekurangan generasi hari ini ialah mereka cerdik, mereka pandai, mereka tahu banyak.... tetapi mereka KURANG AJAR serta mereka suka memandai-mandai.... mereka suka menjadikan oranglain sebagai 'batu loncatan' untuk kebahagiaan secara tidak putus-putus. Aku tidak mengganggu orang lain tetapi mereka ganggu hidup aku.. Antara aku dengan dia, antara aku dan dia, antara aku dengan sesiapa sekalipun... biarkan aku uruskan sendiri.

Sebenarnya apa yang terjadi ini bukanlah racun dalam hidup aku ini.. Bukan sebab sekecil itu... namun kudis yang sekecil itu jika ada
dalam hati ini sedikit-sedikit akan merebak dan bernanah, lantas menjadi kelompok kudis yang sukar sekali diubati... Ukuran bahagia itu tidak akan sama, dan tidak pula bersifat serupa bagi setiap individu.. Apa yang ada kepada kita hanya sedikit kebahagiaan dengan rasa bersyukur dan rasa selesa dengan segala yang kita miliki.

Apabila hati ini mula berasa sakit dan mula berasa tidak senang aku sering beristighfar agar tidaklah aku tergolong dalam golongan yang tidak bersyukur... tidak apa yang aku ada ini mencukupi... Namun sebagai manusia biasa yang lemah dan daif aku tidak akan pernah lepas untuk melakukan kesilapan dan kesalahan. Setiap apa yang terjadi ini pasti ada hikmahnya...

Aku sendiri tidak mengerti mengapa aku selalu sahaja menjadi bahan dan pokok pembicaraan seseorang... atau mereka. Aku ada kadangkala terasa begitu angkuh, dan sombong... kadang kala pula menjadi seorang yang berasa rendah diri dan hina.. Aku tidak tahu mengapa.. Mereka yang di sekeliling aku ini sering tidak puashati dengan aku.. Ada waktunya aku hairan, aku disebut-sebut akan 'kehebatan' dan 'keistimewaan' aku...kononnya. Tetapi setiap kali aku berkata-kata dan menunjuk ajar atau memberitahu tentang apa yang dipuji-puji oleh mereka... aku pula diperlekeh... Bertanya benar atau salah.. bertanya betul atau tidak... sedang di belakang aku mereka memuji di depan mereka memperolok-olokkan aku... Mungkin sahaja tanggapan dan perasaan aku sahaja.. Wahai sahabat, jika kalian kata aku punyai 'kehebatan' sebenarnya banyak salahnya tafsiran itu... Aku tahu kalian lebih baik... namun jika memuji itu biarlah ikhlas dan tanpa sebarang prasangka... tanpa sebarang prejudis... tanpa sebarang muslihat..

Aku benci dengan kepura-puraan... Biarpun pedih dan menyakitkan, jika teguran itu benar walaupun pahit.... aku akan menerimanya, walaupun mengambil masa aku akan mengubahnya... walaupun pada awalnya aku menolaknya atau menafikan... aku akan redha dan memperbaikinya... itulah kebahagiaanku... Aku lebih rela mempunyai kawan yang menegur kesilapan dan kesalahan aku itu dan akhirnya aku menjadi lebih baik daripada seorang kawan yang terlalu menjaga hatiku hingga akhirnya menganiaya aku lebih kepada sesuatu yang merosakkan aku dan masa depan ku.... Inilah kebahagiaan aku... punyai kawan yang jujur dan berhemah... Mungkin itu juga kebahagiaan kalian... mungkin juga tidak..

Menjaga adab dan akhlak wanita solehah, bukanlah semudah yang disangkakan... Menjaga sekandang kerbau itu lebih mudah daripada menjaga seorang anak perempuan...Rasanya sudah beberapa kali aku mencatat... Dan, dalam mendidik diri aku sendiri kadang kala aku juga tewas.. banyak sekali kekurangan aku sebenarnya... apatah lagi bersama tanggungjawab lain terpikul di bahu aku ini... Cukuplah aku bahagia menjadi yang di pertengahannya... sederhana dalam semua hal kecuali dalam mencintai ALLAH... DIAlah segala-galanya dalam hidup kita tanpa kompromi...

Semoga hidup aku dan hidup mereka akan sentiasa dalam dakapan bahagia yang diwahanakan melalui pelbagai cara dan penuh dengan segala rahmatNYA..

Allah, berikan kami kekuatan untuk melawan karenah nafsu kami yang kadangkala keterlaluan... sehingga kami jarang sekali bersyukur... maka menghilangkan kebahagiaan di hati kami...
Allah, berikan kami perlindungan daripada sebarang fitnah... sama ada yang kami sedari mahupun tidak... sehingga melalaikan kami daripada berasa qanaah dengan segala yang KAU pinjamkan kepada kami...
Allah, jauhi kami daripada rasa tamak, kikir dan kedekut ... sehingga kami lupa siapa kami dan lupa dari manakah asalnya rezeki kami ini...
Allah, sayangi dan cintailah kami juga... usahlah kami ini tersisih daripadaMU... dekatkan kami kepadaMU sehampir-hampirnya dan berikan kebahagiaan itu dengan ertikata yang sebenar...
Amin ya Rabbil Alamin...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan