Khamis, September 30, 2010

BAHAGIA MELIHAT KEBAHAGIAAN?

Bahagia dan kebahagiaan tidak akan terlihat oleh kita... kerana kedua-dua itu abstrak... Ukuran dan nilai bahagia itu juga tidak akan dapat diukur dengan tepat. Setiap orang pasti akan mempunyai piawaian sendiri mengenai bahagia itu sendiri..

Aku membaca daripada satu blog :
"Bahagia adalah pilihan, keputusan yang lahir dari hati setiap manusia. Dicari, diperjuangkan dan dinikmati dalam kehidupan kita. Arti kebahagiaan bagi setiap orang memang tak selalu sama karena kebahagiaan sering dipersepsikan sebagai ketercapaian atas sesuatu yang kita inginkan, kesuksesan atau kesempurnaan. Sejatinya, tidak ada kesempurnaan yang bisa membuat kita bahagia, tetapi kebahagian membuat hidup kita terasa sempurna. Setiap harapan dan kenyataan sebenarnya bisa membuat kita bahagia karena diri kitalah yang bisa menentukan, menjadi sumber, dan merasakan kebahagiaan itu. Apakah makna bahagia yang sesungguhnya? Bagaimanakah cara kita untuk bahagia?

Bahagia bisa dimaknai sebagai menyatunya berbagai-bagai perasaan positif sehingga menumbuhkan ketenteraman dan ketenangan hati, serta melahirkan kebermaknaan hidup. Kebahagiaan hakiki bukan sekadar mengejar mimpi, tapi memiliki mimpi bisa membuat kita teruja untuk bahagia. Kebahagiaan sejati tidak bersumber pada kesempurnaan material kerana materi hanya perantara dan sementara. Kebahagiaan itu terjadi jika kita benar-benar memahami hati, bersahabat dengan hati, mengikuti kata hati, dan menjadikannya energi untuk membuat keadaan dan kenyataan yang kita jalani lebih bererti. Kata hati tidak pernah mendustai, menuntun kita kepada kejujuran memahami, mengasah kepekaan untuk merasakan, memberi dan berbagi dengan orang lain, tanpa kepura-puraan dan tanpa ditutup-tutupi."

Aku telah memikirkan lama tentang tajuk bahagia ini... Memandangkan sukar untuk mengungkapkan bahagia sebenarnya bahagia dalam persektif umum... Maka aku kira biarlah aku menyentuh apa yang ada dalam perjalanan hidup aku ini... Hal ini akan lebih mudah aku bicarakan berbanding apabila melihat dan bercerita tentang bahagia dan kebahagiaan itu daripada pendapat dan pandangan orang lain waima jika seseorang amat rapat dan akrab dengan kita...

Aku beberapa hari ini berasakan ada sedikit 'kesakitan' dalam hati aku ini... Entah mengapa hati aku berasa sakit dengan beberapa hal dan mungkin berasa tidak selesa dan senang dengan beberapa situasi... bagaimana agaknya bahagia itu sebenarnya? Aku bertanya-tanya kepada diri aku sendiri... kenapa aku harus berasa sakit hati dengan sesuatu situasi... Kenapa aku harus berasa kurang senang dengan beberapa keadaan... Kenapa aku tidak selesa dengan beberapa pandangan dan tindakan orang lain.
Mungkinkah kerana aku bersangka-sangka bahawa mereka sengaja hendak menyukarkan aku dan mengganggu kesenangan aku ini... maka rasa bersangka-sangka itu menyebabkan aku berasa tersinggung dan sakit hati.

Sering pula aku berasa kenapa orang lain suka mencampuri urusan aku walaupun aku tidak mencampuri sebarang urusan mereka. Rasanya aku pernah mencatat tentang ini suatu masa lalu tetapi tidak pula dapat aku pastikan... Entah mengapalah adik-adik ini tidak boleh membiarkan aku bahagia dengan hidup aku ini... Aku tahu mereka lebih baik dari segi pelajaran dan pencapaian dalam hidup... tetapi usahlah urusan aku yang membuat aku rasa bertenang dan selesa ini kalian campuri... Kenapa???? Kuasa yang diamanahkan kepada kalian tidak cukupkah? Kenapa???? Orang lama seperti aku ini sudah tidak punyai perancangan dan idea yang baik dan bernas??? Sehingga kalian seperti "Tiada beban, batu digalas", "Kuah pula lebih dari sudunya" dan dengan segala "membuka pekung di dada". Aku tahu kerja aku... buat kerja kalian sendiri... selesai.. jika sudah selesai, bantulah orang yang perlukan bantuan.. Bukan dengan sengaja hendak buat kerja yang aku sedang buat dan mencadangkan kerja yang kalian pegang dan berasa susah itu ke bahu orang lain..

Janganlah menjadi "duri dalam daging", gunting dalam lipatan... Ilmu kalian tentu lebih mendidik kalian menjadi orang yang boleh baik. Tetapi aku setuju dengan pendapat seseorang bahawa, kekurangan generasi hari ini ialah mereka cerdik, mereka pandai, mereka tahu banyak.... tetapi mereka KURANG AJAR serta mereka suka memandai-mandai.... mereka suka menjadikan oranglain sebagai 'batu loncatan' untuk kebahagiaan secara tidak putus-putus. Aku tidak mengganggu orang lain tetapi mereka ganggu hidup aku.. Antara aku dengan dia, antara aku dan dia, antara aku dengan sesiapa sekalipun... biarkan aku uruskan sendiri.

Sebenarnya apa yang terjadi ini bukanlah racun dalam hidup aku ini.. Bukan sebab sekecil itu... namun kudis yang sekecil itu jika ada
dalam hati ini sedikit-sedikit akan merebak dan bernanah, lantas menjadi kelompok kudis yang sukar sekali diubati... Ukuran bahagia itu tidak akan sama, dan tidak pula bersifat serupa bagi setiap individu.. Apa yang ada kepada kita hanya sedikit kebahagiaan dengan rasa bersyukur dan rasa selesa dengan segala yang kita miliki.

Apabila hati ini mula berasa sakit dan mula berasa tidak senang aku sering beristighfar agar tidaklah aku tergolong dalam golongan yang tidak bersyukur... tidak apa yang aku ada ini mencukupi... Namun sebagai manusia biasa yang lemah dan daif aku tidak akan pernah lepas untuk melakukan kesilapan dan kesalahan. Setiap apa yang terjadi ini pasti ada hikmahnya...

Aku sendiri tidak mengerti mengapa aku selalu sahaja menjadi bahan dan pokok pembicaraan seseorang... atau mereka. Aku ada kadangkala terasa begitu angkuh, dan sombong... kadang kala pula menjadi seorang yang berasa rendah diri dan hina.. Aku tidak tahu mengapa.. Mereka yang di sekeliling aku ini sering tidak puashati dengan aku.. Ada waktunya aku hairan, aku disebut-sebut akan 'kehebatan' dan 'keistimewaan' aku...kononnya. Tetapi setiap kali aku berkata-kata dan menunjuk ajar atau memberitahu tentang apa yang dipuji-puji oleh mereka... aku pula diperlekeh... Bertanya benar atau salah.. bertanya betul atau tidak... sedang di belakang aku mereka memuji di depan mereka memperolok-olokkan aku... Mungkin sahaja tanggapan dan perasaan aku sahaja.. Wahai sahabat, jika kalian kata aku punyai 'kehebatan' sebenarnya banyak salahnya tafsiran itu... Aku tahu kalian lebih baik... namun jika memuji itu biarlah ikhlas dan tanpa sebarang prasangka... tanpa sebarang prejudis... tanpa sebarang muslihat..

Aku benci dengan kepura-puraan... Biarpun pedih dan menyakitkan, jika teguran itu benar walaupun pahit.... aku akan menerimanya, walaupun mengambil masa aku akan mengubahnya... walaupun pada awalnya aku menolaknya atau menafikan... aku akan redha dan memperbaikinya... itulah kebahagiaanku... Aku lebih rela mempunyai kawan yang menegur kesilapan dan kesalahan aku itu dan akhirnya aku menjadi lebih baik daripada seorang kawan yang terlalu menjaga hatiku hingga akhirnya menganiaya aku lebih kepada sesuatu yang merosakkan aku dan masa depan ku.... Inilah kebahagiaan aku... punyai kawan yang jujur dan berhemah... Mungkin itu juga kebahagiaan kalian... mungkin juga tidak..

Menjaga adab dan akhlak wanita solehah, bukanlah semudah yang disangkakan... Menjaga sekandang kerbau itu lebih mudah daripada menjaga seorang anak perempuan...Rasanya sudah beberapa kali aku mencatat... Dan, dalam mendidik diri aku sendiri kadang kala aku juga tewas.. banyak sekali kekurangan aku sebenarnya... apatah lagi bersama tanggungjawab lain terpikul di bahu aku ini... Cukuplah aku bahagia menjadi yang di pertengahannya... sederhana dalam semua hal kecuali dalam mencintai ALLAH... DIAlah segala-galanya dalam hidup kita tanpa kompromi...

Semoga hidup aku dan hidup mereka akan sentiasa dalam dakapan bahagia yang diwahanakan melalui pelbagai cara dan penuh dengan segala rahmatNYA..

Allah, berikan kami kekuatan untuk melawan karenah nafsu kami yang kadangkala keterlaluan... sehingga kami jarang sekali bersyukur... maka menghilangkan kebahagiaan di hati kami...
Allah, berikan kami perlindungan daripada sebarang fitnah... sama ada yang kami sedari mahupun tidak... sehingga melalaikan kami daripada berasa qanaah dengan segala yang KAU pinjamkan kepada kami...
Allah, jauhi kami daripada rasa tamak, kikir dan kedekut ... sehingga kami lupa siapa kami dan lupa dari manakah asalnya rezeki kami ini...
Allah, sayangi dan cintailah kami juga... usahlah kami ini tersisih daripadaMU... dekatkan kami kepadaMU sehampir-hampirnya dan berikan kebahagiaan itu dengan ertikata yang sebenar...
Amin ya Rabbil Alamin...

Isnin, September 27, 2010

BICARA TENTANG LANGIT...

Hmmm.... tajuk catatan ini merupakan gimik semata-mata... Tiada apa-apa sebenarnya yang khusus untuk bicaraku petang ini... Sengaja mengisi rasa jemu dalam menanti hujan lebat ini berhenti...

Bicara aku tentang langit... apa yang bisa aku perkatakan ya???

Sebenarnya terlalu banyak yang boleh diperkatakan dan terlalu banyak yang memberikan kita peringatan... terlalu banyak yang boleh kita fikirkan.. terlalu banyak yang boleh kita lihat dan dijadikan pengajaran.

Cukuplah melihat langit yang ada di atas kita yang menaungi kita. Selalu juga kita mendengar kata orang tua-tua 'langit tidak selalunya cerah'. Itulah sebenarnya dalam kehidupan kita ini... Dalam satu hari yang mendatang, kita pasti akan melihat perubahan langit... ada kala cerah cerlang, ada kala awan berarak mendung... namun kadang kala awan mendung itu tidak membawa hujan bersama... adakala langit cerah namun tiba-tiba hujan lebat menderu-deru..

Firman Allah yang bermaksud:
"DIA lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya manzilah-manzilah(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak.. Dia menjelaskan tanda-tanda (KebesaranNYA) kepada orang-orang yang mengetahui..* Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan ALLAH di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaanNYA) bagi orang-orang yang bertaqwa"
(Surah Yunus : Ayat 5-6)

Tidak kiralah sama ada langit itu tika malam mahupun siang... langit itu pasti akan berubah... Hanya DIA yang maha mengetahui, apa yang akan berlaku seterusnya... Allah memberikan banyak peringatan melalui langit... Aku teringat seorang iparku, suatu masa dia menangis... kerana dalam hatinya ada rasa iri hati, ada rasa menyampah, ada rasa meluat... melihat birasnya yang berbadan dua... sedangkan dia sendiri sudah menjangkau 9 tahun menjalani hidup berumahtangga... namun belum dikurniakan cahaya mata... Namun apa pula yang dia sebenarnya faham keadaan aku ini... dia tidak sedar hidupnya jauh lebih baik daripada aku... ada suami menemani hidupnya... ada orang yang melayan karenahnya... ada kekasih tempat dia merindu dan bergantung harap... Airmatanya menderu laju dari lelangit matanya, kelopak matanya sudah tidak dapat membendung air mata... umpama awanan di langit yang sudah tidak tertampung kumpulan air... berderai... berserta sendu sedan yang tidak putus...

Apa yang bisa aku lakukan??? Maka aku bertanya, apa yang aku ada dan apa pula yang dia ada... dan akhirnya dia akur... Iri hati itu, cemburu itu... akan membawa luka yang pedih dalam hatinya... Aku menasihatinya, redhalah dengan segala qada' dan qadar ALLAH kepadanya... Mungkin ketika ini bukan masa untuk dia punyai cahayamata... nasihat aku kepadanya, bukalah hatinya agar menerima rezeki yang diberikan olehNYA dengan ikhlas... Lihatlah kepada sikap diri sendiri, muhasabah.... jika boleh diubah, berusahalah... jika sudah berusaha namun masih sama, bersabar dan berdoalah... jika bukan hari ini... pasti suatu masa ALLAH pasti kabulkan doa dan permohonan seseorang... kerana itulah janjiNYA..

Jika DIA tidak memberikan kita apa yang dipohon, tentu ada hikmahnya.... dan DIA Maha Mengetahui dan berkuasa atas segala sesuatu di langit dan di bumi.. Ketika ipar aku bercerita, seorang saudara jauhnya pernah bercerita bahawa kemandulan itu adalah disebabkan oleh orang lelaki... jarang sekali daripada kalangan orang perempuan... Mungkin dia ingin meletakkan kekurangan itu pada orang lain... namun aku hanya berkata, sekali kita bersangka-sangka atau beranggapan buruk kepada yang lain, maka DIA akan gandakan sangkaan itu berkali-kali kepada kita... Aku fikir, kita tidak boleh menyalahkan takdir, jodoh dan sesuatu kejadian itu hanya kerana kita tidak dapat, dan tidak punya seperti yang kita harapkan... Buat iparku itu, bersabarlah kerana ALLAH sentiasa mendengar kita... Lihatlah di sebelah pihak di sisi kita, yang mempunyai anak yang banyak namun tidak mendapat kasih sayang yang sempurna... mempunyai kemewahan melimpah namun tidak lengkap tunjuk ajar dan kurang bertatasusila...
ALLAH itu maha adil... namun hikmah yang diberikan kita pelbagai... ada kala diberikanNYA kita kebahagiaan, namun tiba-tiba direntap kebahagiaan itu tanpa terduga... Ujian dan cabaran itu kerana kasih sayangNYA yang melimpah ruah. Ketika ketika menjauh kerana kesibukan, ketika kita lupa kerana kebahagiaan, ketika kita alpa kerana kegembiraan... kita diberikan ujian agar kita kembali dekat, agar kita ingat dan agar kita berawas... Bersyukurlah kita disayangiNYA...

Firman Allah yang bermaksud:
" Dan kepunyaan ALLAH lah kerajaan langit dan bumi dan kepada ALLAH lah kembali.(semua makhluk.* Tidakkah kamu melihat bahawa ALLAH mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bahagian-bahagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan ALLAH (juga) menurunkan (butiran-butiran) ais dari langit(iaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakanNYA (butiran-butiran) ais itu kepada sesiapa yang dikehendakiNYA dan dipalingkanNYA dari sesiapa yang dikehendakiNYA. Kilaun kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.* ALLAH menggantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan..."
(Surah An Nuur : Ayat 42-44)

Setiap kejadian dalam alam ini ada sebab-musabab, ada hikmahnya... Menyentuh kembali kepada langit... di dadanya ada awanan yang menghias lakar mukanya.... DIA melakarkan bukti lalitulqadar melalui kecemerlangan langit pada hari itu.... di langit cerah tanpa awan yang mendung... tanpa awan berkepul.... entah ke mana awan-awan itu?? Namun ketiadaan awan ketika itu, hari tidak terasa panas dan matahari bersinar tanpa terik.

DIA juga menggambarkan, bahawa melalui unsur-unsur di langit, maka hidayahNYA akan sampai kepada mereka yang mengetahui.... melalui naluri, nurani... yang ikhlas dan suci... Namun ALLAH sering memberi peringatan awal, cuma kita yang selalu terlewat sedar.

Teringat aku, ketika buaya besar yang mati dan timbul di persisiran pantai di Port Dickson, jika tidak silap aku... aku sering berdoa dan berharap tiada musibah yang akan mendatang, melanda bumi di mana langit ini aku junjung... teringat kejadian sama apabila banyak dugong yang timbul dan mati suatu masa dulu... ini pula seekor buaya yang sepatutnya matinya ia berada dalam lubuk dan bukan timbul.... Semoga dijauhkan kita dari pelbagai musibah yang mungkin datang... malah mungkin lebih dahsyat dari tragedi Tsunami yang lalu... Lindungi kami dan selamatkanlah kami daripada bencana yang tidak disangka-sangka. Nauzubillahi minzalik... Kita juga tidak menafikan hak ALLAH yakni " Kun fayakun"... maka AKU sebut jadi maka jadilah ia...

FirmanNYA lagi yang bermaksud;
"Dia menjadikan langit dan bumi dengan hak. Maha Tinggi ALLAH daripada apa yang mereka sekutukan." (Surah An-Nahl :Ayat 3)

"Dan hak bagi ALLAH (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau DIA mengkehendaki, tentulah DIA memimpin kamu semuanya (ke jalan yang benar).* DIA lah yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya untuk dijadikan minuman dan sebahagiannya lagi (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu mengembalakan ternakmu.* DIA menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesunguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan ALLAH) bagi kaum yang memikirkan."
(Surah An-Nahl : Ayat 09-11)

Cukupkah jika kita melihat ke atas, melihat langit... dan kita berfikir. Dan berfikir sesaat itu lebih baik daripada sembahyang sunat 1000 rakaat... Aku mungkin jahil dalam banyak hal namun aku tidak mahu terus jahil.

Semua gambar dalam catatan ini, aku rakamkan sendiri... sama ada melalui telefon tangan mahupun menggunakan kamera digital aku... secara kebetulan... jika diamati, ada sesuatu berkenaan gambar-gambar ini... kalian tentu tidak dapat memastikannya... namun ini juga salah satu kelebihan aku ini, nampak yang tidak nampak dan kelihatan yang tidak kelihatan... bukan selalu, tetapi sesekali tetap menimbulkan reaksi tidak terduga... Tidak mengapa jika tiada yang memahami..

Semua apa sahaja yang digambarkan di sebalik apa yang tertera di langit, dalam apa cuaca... pasti ada cerita dan kisah tersendiri... Semoga alam ini akan terus memberikan keluhan dan pemberitahuan serta menjadi wahana unik menyampaikan amanat ALLAH. Dan semoga kita tidak memikirkan segala sesuatu itu berkaitan dengan dunia semata-mata... Usahlah kita memikirkan kebahagiaan dunia semata-mata... adakala biar bagaimanapun sakit disindir, dicerca, dihina ... dan seumpamanya, sakitnya, peritnya, pedihnya.... hanya di dunia. Mungkin kekurangan kita di dunia dalam satu-satu hal memberikan kelebihan yang banyak untuk di sana nanti... maka jika kita mengejar dunia, akhirat mesti dikejar sama... maka jika kita menginginkan akhirat, dunia usahlah diabaikan... semoga kita akan 'menang' di dunia dan 'menang' di akhirat kelak.. Wallahualam bisawab...

Isnin, September 20, 2010

masjid nabawi

RINDU NYA UNTUK KEMBALI KE SANA LAGI....

Alhamdullillah, musim haji akan tiba lagi.... menunaikan ibadah di Baitullah, Makkah alMukaramah... Jika tidak salah untuk aku menyatakannya....setiap kali ketibaan bulan haji ini, aku amat sedih dan tersayat di hati... sangat-sangat. Ada ketikanya aku berasa tidak mahu tahu tentang mereka yang akan pergi itu disebabkan kesedihan dan kesayuan dalam hati ini akan bertambah... Cukuplah aku menitipkan doa dan 'hadiah' buat mereka yang pergi melalui orang lain.. dan hanya melalui sistem pesanan ringkas daripada telefon. Apatah lagi jika mereka membuat kenduri kesyukuran atau doa selamat untuk bermusafir menjadi tetamuNYA.. jarang sekali aku akan turut serta. Jika mereka yang tidak memahami keadaan aku ini tentu mereka akan salah faham dengan tindakan aku ini...

Hanya DIA yang mengetahui apa yang terpendam di hati aku ini... Inilah aku ketika ini dan selepas kembali ke tanahair pada kali pertama menunaikan haji belasan tahun yang lalu...



Rindu aku terubat ketika menunaikan umrah pada tahun 2008 yang lalu... Dengan segala kekurangan dan masalah terpaksa aku hadapi ketika itu... Namun, aku berasa bertuah kerana diseru pula untuk menjadi tetamu... Ketika itu aku sudah tidak mampu menidakkan permintaan emak. Maka aku menyatakan persetujuan. Namun sehingga menjelang dua hari sebelum berangkat ke sana... DIA memberi aku banyak kemudahan... sehingga akhirnya semua urusan aku dan urusan berkaitan keluarga terdekat dapat aku selesaikan dengan sebaik mungkin. Rasanya tika itu aku menjadi tetamu dengan hati yang senang dan tenang... Maka dengan nikmat yang aku terima itu, aku akur bahawa jika DIA telah menjemput seseorang menjadi tetamuNYA maka DIA akan mempermudahkan kita kepadaNYA.... Aku memang benar-benar rindu untuk kembali ke sana lagi... Semoga akan ada 'undangan' lain untuk aku ke rumahNYA lagi... Baitullahiharam fil Makkah al-Mukaramah... Insyaallah...

Khamis, September 16, 2010

APABILA MATA INI TIDAK MAHU TERLELAP...

Ketika ini jam hampir mencecah dua pagi... tapi mata ini masih lagi belum bisa lelap.. Ada rasa kosong dan jemu melalui hening malam ini... apatah apabila banyak hal yang kita biasa lakukan tetapi ketika ini kita tidak boleh melakukannya... Macam-macam menerobos ke fikiran.. melintas lalu cuma. Apa bicaraku kali ini? Tiada yang spesifik... tengoklah perjalanan 'cursor' ini dan apa yang terlintas di minda ini seterusnya...

Melihat gambar-gambar yang aku muatnaik ke catatan ini, aku fikir sebenarnya ada isu yang ingin aku perkatakan, tetapi yang jelas aku masih buntu...
gambar utama sebutir permata dalam bekas kristal yang indah... mungkin aku ingin menyatakan tentang jati diri.. sebutir mutiara itu jika tertimbus jauh ke dalam pasir, lumpur maka ia akan tetap bersinar dan bernilai.... Mungkin itulah isu utamanya...
Baru-baru ini aku mengikuti perjalanan drama bersiri lagenda yang bertajuk "ular emas". Jarang sekali aku berminat dengan apa-apa cerita yang tersiar di kaca televisyen... namun berlainan dengan cerita ini yang aku ikuti dari awal lagi... Kagum dengan ciri-ciri jati diri muslimah dan muslim solehah dalam kisah itu, walaupun aku berasakan banyak juga yang perlu diperbaiki. Jika aku diberi angka sepuluh untuk nilaiannya, aku pasti memberikannya sembilan markah.. Bukan kerana aku mengikutinya... tetapi jarang sekali cerita-cerita yang terpapar dalam media elektronik dan dalam arena perfileman Melayu ini ada jatidiri sendiri.. jarang juga melalui penyelidikan yang bersungguh-sungguh. Ini hanya pendapat peribadi aku sahaja.. belakangan ini juga aku rasa banyak cerita-cerita berunsur seram.. senangkata, berkisar cerita-cerita hantu, tahyul, keramat, mistik dan sebagainya dalam dunia seni tanahair.. Pernah sekali aku menonton suatu cerita untuk menghalau hantu, doa yang dibaca itu merupakan doa makan... Itu pun seorang anak buah yang berusia 5 tahun perasan dengan bacaan itu dan bertanyakan sama ada doa makan boleh halau hantu dan syaitan... aku terpempam hendak menjawabnya namun aku seupaya mungkin memberikan jawapan supaya dia tidak keliru...
Ada suatu drama pula, suatu situasi di mana anak angkat lelaki dan ayah angkatnya mempersoalkan bagaimana untuk mencari ayah kandung untuk memastikan perkhawinannya berwali yang sah... dangkal sungguh pengetahuan agama dalam cerita itu, yang memuatkan persoalan wali untuk pernikahan seorang anak angkat dan anak angkat itu pula lelaki...
Berlainan pula dengan cerita ananconda yang aku saksikan suatu masa dulu.... Ketika aku menyelak-nyelak terjemahan alQuran aku terbaca tentang beberapa isu berkaitan ular dan juga kisah-kisah yang bersesuaian dan boleh diinterprestasikan dalam bentuk drama seperti ananconda itu sendiri... Dan ciri-ciri yang dimuatkan dalam anaconda itu memberikan banyak fakta benar, yang mungkin berlaku pada akhir zaman ini...
Dan cerita drama Ular emas yang aku gemari itu antara kisah logik dan berkemungkinan benar boleh berlaku... cara pengurusan dalam kisah itu, mesej yang hendak disampaikan agak jelas dan mudah difahami, sikap dan nilai-nilai murni yang diterapkan begitu bersahaja tetapi mengesankan... walaupun ada beberapa slot yang perlu diperbaik. Bukan faktor pemegang watak dan peranan watak-watak dalam kisah itu, tetapi wacana yang diketengahkan begitu jelas.. Tahniah kepada semua krew yang sudi memapar kisah ringan yang aku anggap bernas itu..

Nilai kasih sayang Allah kepada hambaNYA, kisah perbuatan baik akan dibalas baik, kisah penganiayaan yang tidak wajar, kisah sikap manusia yang kadang-kadang lebih jahat daripada jin... Jin pun takut nak tengok jika manusia ini jahat, kisah bagaimana Allah merupakan suatu tempat pergantungan yang paling utuh... Banyak lagi. Ada juga yang menerapkan cara pengubatan alternatif yang menurut syariat Islam.. Mungkin kajian yang dibuat begitu teliti sehingga banyak perkara diungkapkan. Aku mungkin tertarik disebabkan ada beberapa isu yang diketengahkan pernah aku alami dan lalui. Mungkin aku tidak sebaik watak Raudhah, dalam cerita tersebut, namun aku pernah melalui beberapa perkara tersebut. Aku yang tidak sebaik itu, dan tidak bersangka buruk kepada orang lain, melalui penganiayaan sebegitu... difitnah, disantau, disihir... sehingga aku mempelajari beberapa hal yang pada asalnya untuk perlindungan diri... hingga kini resa itu masih sebati dalam diri aku ini...

Apapun segala-gala itu adalah ujian DIA kepada hamba-hamba yang disayangiNYA... Sekiranya semakin menjauh, DIA akan memberi peringatanNYA untuk kembali ke pangkal jalan. Kini, aku lebih berhati-hati dengan banyak orang, situasi dan keadaan.
Dan, pada akhir zaman ini ALLAH membayar tunai segala perbuatan buruk atau baik hambaNYA.. Jika difitnah, si pemfitnah akan menerima musibah atau fitnah yang lebih besar dan lebih mengaibkan.. Jika menganiaya, penganiayaan itu akan kembali kepadanya dengan lebih teruk dan dahsyat... Malah ada yang baru seketika berkata fitnah, terus mendapat musibah daripada apa yang diperkatakannya... Itulah janji DIA, berbuat baik akan dibalas baik.. berbuat jahat akan dibalas jahat juga.. Sepertimana hukum hudud itu dilaksanakan.

Namun ada juga, yang berbuat jahat masih mendapat kebaikan di dunia ini... sedangkan sebenarnya kebaikan yang diperoleh itu adalah kecelakaan yang nyata kepadanya... cuma ada banyak kalangan mereka yang tidak menyedarinya... Mereka semakin leka, semakin alpa dan semakin melampau-lampau... sedangkan tanpa mereka sedar balasannya di akhirat tetap menanti mereka... Bersyukurlah kepada yang mendapat balasan dan pengajaran di dunia ini... sekurang-kurangnya mereka masih diberi peluang dan masa untuk bertaubat dan mendapat hidayah ALLAH...

Walaupun banyak pengalaman sebegitu dalam hidup aku ini yang boleh aku paparkan... cukuplah sedikit yang aku kisahkan.. Semoga catatan-catatan berkaitan itu dapat memberikan pengajaran kepada yang memahaminya. Aku pun tidak bersedia menempah tempat penantian melalui siratulmustaqim dan diaibkan di akhirat nanti... hanya kerana membuka aib oranglain di dunia ini...

Namun, aku sentiasa berdoa agar orang-orang yang pernah menganiayai aku suatu masa dulu akan segera sedar dan membaiki kesilapan mereka... semoga aku dan mereka dapat menemui DIA dengan segala rahmatNYA.

Beberapa berita belakangan ini begitu menguja hati aku ini... betapa semoga ketika aku mengakhiri hidupku dalam husnul khatimah... tidak dalam keadaan yang mengaibkan, tidak dalam keadaan muflis iman, tidak dalam keadaan lupa diri... semoga menemui pengakhiran yang baik...

Sedih apabila ada kalangan kita yang lupa bahawa rezeki itu adalah pemberian daripadaNYA dan pelbagai kesenangan, kebahagiaan di dunia ini merupakan ujian dan sekadar pinjaman kepada kita... sehingga ada ketikanya alam yang bertindak untuk memberikan peringatan kepada kita melalui fenomena dan bencana alam yang mengorbankan banyak nyawa dan kerosakan.. Baru-baru ini kampung halamanku dilanda ribut yang kuat... Pagi itu, aku keluar seawal 6.00 pagi... ketika itu hujan hanya renyai-renyai dan angin sudah mula berpuput... bukan lembut tetapi kencang.... Bak kata datukku, umpama angin itu dilepaskan sebesar lubang jarum... dari halaman rumah emak, aku melihat ke langit... melihat tiupan angin semakin lama semakin kuat... Aku hanya beristighfar dan berdoa semoga rumah emak akan selamat dari sebarang musibah... Emak hanya melihat dari anjung tempat letak kereta dan bertanya apa yang sedang aku lakukan... Aku menjawab aku mohon ALLAH memberikan perlindungan buat kami semua... yang tinggal di rumah emak dan buat aku dan adik dalam perjalanan nanti.. Emak kata, pergilah berhati-hati... jangan sampai lewat kelak... Aku pandang emak dan kupandang sekitar halaman rumahku... sambil membaca al-fatihah, ayat kursi dan bacaan 4 Qul... aku panjatkan doa semoga tiada apa-apa yang buruk bakal berlaku... Dalam perjalanan, 2 kali aku mengelak pelepah kelapa kering yang jatuh di jalan raya... dan tiba di suatu jalan, kun-kun di sisi jalan sudah tidak teratur dan mungkin menyusahkan lalu lintas... dan dalam keadaan itu ada sebuah kereta berhenti selang dua kenderaan di hadapan.. Aku menjadi pelik juga. Namun alangkah baik hati pemandu itu, dengan menghidup lampu isyarat kecemasan, lalu dia turun membetulkan kun yang berselerakan itu semampu... setelah selesai dia masuk ke kereta dan meneruskan perjalanan...
Tentu ada yang bertanya apakah kaitan cerita tersebut dalam catatan aku ini... Bukan apa-apa.. aku cuma menginsafi dengan doa emak dan sedikit permohonan aku kepadaNYA dengan ikhlas, banyak pula pertolongan dalam perjalanan aku ke tempat tujuan... dan rumah emak yang boleh dikatakan usang itu juga sebenarnya amat kukuh untuk anak-anak kecil dan penghuni yang berlindung di dalamnya... dan aku sedar kata-kata emak itu doa yang paling mustajab buat anak-anak... Emak cuma berkata, " Sudah pergilah, insyaallah semua selamat... jangan sampai terlambat.." Mungkin emak hanya berkata untuk menyenangkan hati aku ketika itu tetapi telah menjadi doa buat kami, anak cucu emak semua... Aku sayang emak...

Alhamdullillah, sekembali ke rumah pada tengahari itu, memang tiada apa-apa berlaku walaupun angin memang sangat kuat... Banyak jiran yang mengalami masalah.. ada bumbung yang tercabut keseluruhannya, ada banyak rumah lain yang rosak... bangunan kecil juga banyak yang roboh. Pokok-pokok banyak yang tumbang... tetapi ada juga yang pelik, pokok besar boleh tumbang tetapi pokok pisang yang mudah tumbang tidak terjejas.. Ada juga lucunya, di suatu kawasan, pokok pisang dalam rumpun sebatang tersendeng ke utara dan sebatang lagi tersendeng ke selatan. Subhanallah... bijak juga angin itu cari jalan... lalu di tengah-tengah pohon pisang itu dan hanya menjejaskan dua batang pohon pisang dalam laluannya itu... Mungkin peristiwa yang berlaku itu tiada meninggalkan kesan kepada orang lain, tetapi bukan bagi aku..

Aku belakangan ini sering sahaja mendapat mimpi pelbagai yang mempunyai tafsiran tertentu.. namun berapa kerap pun aku bermimpi, aku hanya mendiamkannya. Biarlah aku yang mengetahuinya... teringat kata-kata arwah bapak.. jika kita bermimpi, kemudian menceritakan kepada orang lain sewenang-wenangnya, umpamanya kita melaksanakan kesahihan sesuatu mimpi itu berlaku... dan apabila kita bercerita kepada orang berkepentingan atau orang-orang yang mempunyai suatu perasaan seperti iri hati dan dengki, maka kita telah mengujudkan musibah kepada diri kita sendiri. Buat masa ini aku tidak bertemu lagi orang yang dapat mentafsirkan mimpiku yang boleh aku yakini... tidak berkepentingan peribadi atau berasa suatu emosi negatif kepada aku..

Waimah dalam kalangan sahabat juga aku tidak berkongsi cerita. Apatah lagi melalui mimpi aku ini akan ada banyak yang tersirat.. Pernah aku berkongsi dengan seorang rakan tentang pelbagai cerita, mujur aku berkisah hal-hal yang mudah difahami orang.. namun masih juga disalaherti.. sehingga kini aku memang jarang hendak berkongsi cerita... dengan keluarga pun begitu.. ada ketikanya mereka juga mungkin malas hendak berkisah apa-apa.. Lagipun aku punya tafsiran sendiri...

Baru-baru ini kisah seorang teman yang selalu disalahanggap dan kata-katanya yang selalu disalahertikan, telah membuktikan kata-katanya. Bagi aku, tiada masalah yang tidak boleh diselesaikan. Namun ada segelintir mereka yang telah tahu sesuatu keputusan itu dan tahu penyelesaiannya tetapi tidak tahu pula menutup mulut. Mungkin hidayah yang pernah Allah berikan melalui kesulitan dan kepayahan sebelum ini belum sampai ke hati mereka. Semoga Allah melindungi mereka daripada melakukan kesalahan demi kesalahan yang tidak mereka sedari...
"Kerana pulut, santan binasa... kerana mulut badan binasa" Peribahasa Melayu yang menjelaskan kemusnahan diri disebabkan mulut... "Bertanam tebu di pinggir bibir", "Mulut murai", "Mulut tempayan boleh ditutup", "Biar pecah di perut, jangan pecah di mulut", "Mulut gatal", "Mulut manis, hati berkait", dan seumpamanya... Menunjukkan peranan mulut atau kata-kata dikeluarkan daripada mulut, biasanya membawa kesan yang buruk... Tak ada kisah baru, kisah lama diungkit... Bersabarlah wahai rakan... semoga Allah memberikan kekuatan kepadamu melalui hidup yang berliku... Janganlah bertindak melulu, sehingga menjadikan kau seperti mereka itu... Aku tidak kata kau seorang yang tidak menjaga bicara tetapi adalah lebih baik dengan apa yang berlaku ketika ini, diambil iktibarnya... berubah kawanku, jaga bicaramu... berfikir sebelum menyatakan fikiranmu... dan jangan memberikan gelaran kepada orang lain, tambahan jika tidak suka walaupun akrab denganmu... Berdosa, selagi mereka tidak suka dan selagi mereka tidak memaafkanmu...

Rasanya sudah panjang sangat catatan orang yang tak boleh melelapkan mata ini... Cukuplah! Esok aku perlu bertugas... jangan disebabkan hal ini, aku mengabaikan tanggungjawabku... Semoga Allah memberikan aku lebih kekuatan...

20 September,2010..
jam 03.20 pagi..

Rabu, September 01, 2010

Bicaraku dalam Kondisi pelbagai....

Sudah agak lama aku tidak menjengah blog utama aku ini... apatah lagi enam blog yang lain... cuma ada dua blog sahaja dapat aku edit untuk tatapan orang-orang yang berkenaan..

Ramadhan sudah hampir sampai ke penghujungnya... Ramadhan tahun ini benar-benar menguji keimanan dan kekuatanku.. Banyak peristiwa berlaku sehinggakan aku rasa rimas dengan semua yang lain itu... Sedang aku ingin juga beribadah seperti mereka yang lain berebut-rebut mendapatkan fadhilat Ramadhan yang mulia ini. Namun segala-galanya bukan aku menentukan... Aku hanya hamba kerdil yang tidak bermakna... apatah lagi jika aku gagal menunaikan hak-hak orang-orang sekitarku dan yang paling penting hak DIA Yang Maha Pengasih..

Mungkin apa sahaja yang aku lalui ini menjadi tarbiyah dalam hidup aku ini. Doa kupohonkan kepadaMU, duhai pemilik diri ini.. Tarbiyah yang akan memberikan aku lebih pengalaman untuk menjadi lebih baik lagi, Insyaallah.. Sejak bermula Rejab, diikuti Syaaban dan kini, Ramadhan yang sudah hampir meninggalkan kita ini... Aku diuji dengan pelbagai hal dan perkara. Sukar untuk menyatakannya dan sebab itulah aku kurang peduli dengan apa sahaja di sekelilingku.. sehingga ada yang terasa dipinggirkan..

Aku pernah berjanji kepada seseorang melalui catatan aku kepadanya dulu yakni jika dia rindu, dia bisa 'mengikuti' perkembangan dan komen-komen tentang apa sahaja yang tidak kusenangi dalam blog ni.. Namun kali ini, aku ingin memohon kemaafan kerana mungkin aku terpaksa ingkar akan janji itu..
Aku akan mencatat selagi ada kemampuanku namun jika aku tidak mencatat untuk beberapa waktu, atau pada ketika dia berasa memerlukan pandanganku, aku ingin bermohon maaf sekali lagi, mahupun beribu-ribu kali maaf sekalipun... Aku tahu dia pasti faham dan dapat memaafkan aku... Kerana dia kini sebenarnya sudah lebih memahami, walaupun sikap degil, keras kepala dan egoisnya belum berkurangan. Dan aku kira mungkin dia sudah melupakan janji aku itu... mungkin, mungkin.. Namun bagi aku jika dia terlupa sekalipun, aku yang sudah berjanji.

Ramadhan kali ini merupakan dugaan kepada aku.. apatah lagi hal-hal berkaitan kesihatan diri.. Aku melakukan beberapa sesi rawatan.. ACG untuk mengesan degupan jantung... kerana mungkin jangkaan doktor aku diserang penyakit jantung... Sebelum ini, aku diberikan rawatan pesakit darah tinggi... hingga aku perlu mengambil ubat setiap hari. Namun sudah beberapa kali dengan doktor berbeza, lain pula setiap jawapan setiap doktor itu juga berbeza. Selepas itu aku melalui ujian air kencing untuk memastikan jika aku mengidap sakit buah pinggang atau kencing manis dan yang seumpamanya.. Jawapannya masih sama, negatif.. tiada penyakit apa-apa pun... Cuma ujian darah yang belum aku sempurnakan disebabkan kurang berkesempatan. Insyaallah selepas ini aku terpaksa juga membuat ujian darah untuk pastikan apakah penyakit yang aku alami ini.

Dengan keadaan aku seperti itu, Ramadhan ini aku lalui dengan sedikit penderitaan yang aku sendiri sudah tidak boleh menjangkanya. Mungkin faktor usia aku yang semakin meningkat. Mungkin juga ALLAH memberikan aku peluang ini untuk meraih pahala yang banyak dan meluntur dosa-dosa aku yang lalu. Berpuasa kali ini, aku memang terasa tidak berdaya..dengan tugas dan tanggungjawab yang pelbagai terpaksa aku laksanakan. Ada ketikanya aku ingin mengadu kepada seseorang, ahli keluarga atau ibuku namun aku tidak sampai hati memberitakannya... Emak, mungkin sibuk juga dengan beberapa hal dan permasalahan. Kerana aku tahu juga situasi yang sedang dilaluinya.
Kondisi aku ini, berdebar-debar sepanjang masa... jantung aku berdegup kencang, berserta dengan itu pula dadaku terasa amat sakit. Kepala aku terasa berat dan segala otot-otot berasa lenguh-lenguh. Aku juga sering mengalami muntah-muntah dan buang air. Aku juga sering tersedak. Kata orang tua-tua, kita akan tersedak-sedak jika ada yang menyebut nama kita. Jika tersedak ketika makan makanan pedas dan pahit, mungkin apa yang diperkatakan adalah yang buruk atau umpatan. Jika kita sedang memakan makanan manis dan menyejukkan, ada berita baik dan disebut sesuatu yang baik tentang kita.

Mungkinkah masih ada lagi kesan sihir dalam diri ini. Atau sememangnya aku disihir lagi? Hati aku ini rawan sebenarnya. Sedih dengan keadaan aku ini... Jika benar aku disihir, semoga Allah memberikan aku perlindungan daripada rasa khianat manusia, sama ada melalui jin, syaitan atau manusia itu sendiri...
Berat aku menyatakan begitu..
Ketika aku sakit suatu waktu itu, aku cuba mengubati diri aku ini dengan sedikit ilmu dan pemberian Allah kepada aku ini. Aku menggunakan sedikit amalan yang diberikan oleh beberapa orang pengamal perubatan ketika aku disantau dulu. Alhamdullillah, ada sedikit kelegaan. Namun keadaan tidak menyenangkan itu akan hadir apabila tiba waktu solat terutama subuh dan maghrib.. dan lebih ketara pada malam-malam tertentu.

Berat juga hati aku beranggapan begitu...
Saban malam aku akan bermimpi pelbagai perkara yang aneh dan berserta dengan alamat mimpi yang kurang elok jika ditafsirkan. Aku juga berasa rimas dengan kehadiran satu pasangan dalam mimpiku dan beberapa orang lain yang kerap hadir, apatah jika orang itu semua merupakan 'gunting dalam lipatan' dalam hidup aku ini. Selain itu aku bermimpi haiwan yang pelbagai yang mewakili tafsiran yang tidak baik... umpamanya ular sawa yang besar, buaya, serangga berbisa dan seumpamanya. Aku juga mendapat gambaran-gambaran pelik dalam mimpi aku ini. Malang sekali, lazimnya tafsiran mimpi aku akan bersifat langsung pada alam nyata ini. Jarang sekali tafsiran itu terbalik atau bercanggah dengan mimpi itu...

Atau....
Mungkinkah janji aku kepada DIA, sudah hampir tiba... walaupun tanda-tanda itu belum jelas. Siapa tahu, kan...
Terfikir juga diri ini ke arah itu.. Apatah ketika kesakitan itu sukar bertemu kelegaannya. Ketika mana aku telah menelan berbutir-butir pil dan kapsul namun keadaan itu masih tidak berkurang...
Ya Allah, betapa bimbangnya aku ini bertemuNYA dengan segala kekurangan diri ini. Jika sudah sampai ketika itu, janji itu siapa tahu? Sedang jika kita menguasai dunia dan berkuasa dalam kehebatan dunia sekali pun, janji itu pasti tiba.. Bersediakah aku melalui semua ini, bertemu denganNYA dalam keadaan hina-dina. Ya Tuhan peliharakanlah aku ini....

Ketika sakit-sakit yang pelbagai ini aku alami... aku bersyukur kepada DIA, kerana menguatkan aku untuk membuat keputusan-keputusan yang lalu.. DIA Maha Mengetahui yang terbaik dalam hidup ini. Jika aku meneruskan dengan dia, dan jika dia juga tidak bertemu orang lain... apakah keadaan agaknya? Mungkin suatu kesukaran dan kesulitan yang dapat aku berikan. Tanggungjawab kepada keluarga aku lagi, ehsan untuk darah dagingku lagi..
Aku tidak layak memberikan penderitaan itu kepada orang yang aku kasihi. Dan DIA telah mendorongkan aku melepaskannya.. Dulu, ketika seorang dia berkata: " Setiap kali aku berasa susah dan amat sukar.. aku akan teringatkanmu. Mujur dikau tidak bersamaku menghadapi pelbagai kesukaran ini. Mujur dikau dapat menjalani hidupmu dengan lebih baik jika bersamaku..". Katanya lagi : " Jika aku berasa tenang, bahagia dan senang... aku juga akan teringatkanmu... Alangkah indah jika dikau ada bersamaku ketika melalui saat-saat bahagia ini... ".

Tetapi hidup ini umpama satu perjudian... tiada diketahui akan nasib yang akan kita terima. Itulah kata orang.. Bagiku pula hidup ini satu perjuangan dan pengorbanan. Sentiasa bersilih ganti... berusaha adakala jaya, berusaha ada kalanya hampa... berusaha ada kalanya masih tetap serupa. Namun kita perlu sentiasa perlu berusaha dan berkorban... bukan sahaja untuk meneruskan hidup di dunia, malah bermatlamatkan syurga di sana nanti. Kita telah memilih syurga itu maka kitalah juga penentunya... segala itu perjuangan. Perjuangan melawan nafsu, melawan kekufuran, melawan kejahilan, melawan kemalasan.... melawan, melawan, melawan terus melawan perkara-perkara yang batil... Setiap satu perjuangan itu perlu bersertakan pengorbanan.

Terima kasih ALLAH...
Aku tidak pernah menyesali segala ketentuan ini... kerana aku tahu segalanya itu tentu ada 'harga'nya... sekurang-kurangnya menentukan dan menjaga harga diri... menilai harga persaudaraan dan persahabatan. Mengukur harga sebuah masyarakat... dan meletakkan harga iman dan taqwa dalam diri..

Aku ingin melihat mentari yang bersinar lagi. Mungkin kesakitan dan ujian ini adalah untuk menginsafkan aku, bahawa diri ini bukanlah milik mutlak aku tetapi adalah miliknya yang hakiki. Semoga aku akan diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran melalui pelbagai rintangan hidup... semoga kesabaran aku melalui semua ini merupakan ukuran dan nilai yang baik di sisinya.

Aku sentiasa berdoa agar DIA akan memberikan yang terbaik untukku... dalam bentuk apa, dalam keadaan apa sekalipun.. aku redha. Aku percaya DIA tidak membiarkan dengan sengaja hanyut tanpa ada kemaslahatan di sebaliknya. Semoga hatiku ini bukan umpama kaca yang mudah pecah dan hancur berderai apabila terhempas... Mahupun kristal yang hanya bercahaya sentiasa tetapi hakikat luarannya tidak sama dengan hakikat dalam sebenarnya... Biarlah aku menjadi berlian, biarpun kecil masih bernilai... Biarpun terjatuh, masih utuh... biarpun tersimpan lama tetapi masih bersinar...

Semoga perjalanan aku kelak lebih bermakna... Semoga dalam beberapa hari lagi sebelum Ramadhan meninggalkan kita, aku akan melaluinya dengan ikhlas tanpa rungutan seperti ini... Walaupun mungkin aku tidak akan bertemu Ramadhan akan datang. Maka ya ALLAH, semoga Ramadhan kali ini merupakan Ramadhan yang terbaik setakat ini... Orang lain berasa gembira dengan kehadiran Syawal yang akan menjelma beberapa hari lagi... namun aku sendiri berasa sedih Ramadhan sudah hampir berlalu pergi... Dugaan dan ujian dalam Ramadhan ini, aku rasakan sebagai suatu halangan untuk aku melalui ibadah dalam bulan ini secara berkualiti. Dan semoga semua ini akan menjadi tembok pertahanan keimanan aku ini.

Semoga juga segala ujian ini tidak akan melemahkan aku dalam apa bidang sekalipun... Hmmmm, menyebut tentang ini, aku berasa hati malah berkecil hati, serta berjauh hati kerana beberapa perkara , keadaan dan situasi ini. Belum sempat aku memujuk hati kerana suatu perkara, maka datang pula keadaan dan ujian yang lain... berkali-kali. Aku sudah berasa tidak endah semua itu, namun mujur aku cepat sedar. Hari ini hari oranglain tetapi hari lain mungkin akan menjadi hari kita.. siapa tahu, mungkin lebih berat lagi dugaannya. Semoga aku akan selalu 'sedar' atas setiap kondisi yang berlaku ini ada hikmah di sebaliknya. Wallahualam bi sawab...